Tweet

Nuffnang Ads

Saturday, January 19

Listen..!! Listen..!! Listen..!!

:)
As a matter of that, we have been hearing that since the day we were born.
Our parents want us to listen x 3;
our teachers want us to listen x 3;
our employers want us to listen x 3;
the religious people want us to listen x 3;
the politicians want us to listen x 3
But these are also the same people who don’t want to listen to others because to them, talking back is rude or biadap.
Hence, we aren’t allowed to talk back, we aren’t allowed to engage in discussions, debates, negotiations and talks.
So we can only listen listen listen and others like Sharifah Zohra Jabeen would go “Let me speak Let me speak Let me speak”.
So does being senior, high positioned, holier-than-thou and holding degrees and PhDs make you superior that you can lord over others?
When you preach others about respect, can you simply earn respect by telling anyone to balik china or India just because they aren’t happy with things around here?
“If you don’t like it, don’t say anything”, is that all you dim wits can say when you don’t even have the answers to critics questions?
How can you really understand animals’ problems when you don’t even have the answer to people’s questions?
Did that stupid SW1M person do anything to protest against Taib Mahmud’s rampant logging and the rapes of Penan Women? Animals there also got problems too what!
And what about those other mahasiswas at that stupid UUM forum? How come they clap at anything? Don’t they have their own minds?
Are they classified as  just a bunch of brainless zombies who would just listen listen listen?
The whole Bavani vs Sharifah thing only shows one ugly truth about Malaysians, which is always “if you are not with me, then you are against me”.
Debate clearly isn’t a Malaysian culture after all because Malaysians don’t know the real meaning of democracy, freedom of speech and mutual understanding.
They only want others to listen listen listen. Today BN tells you to listen listen listen. Tomorrow Pakatan tells you to listen listen listen.
What’s next? The syaitans to tell you to listen listen listen? Memanglah lebih baik syaitan dikenali daripada malaikat tak. Mampus lah Malaysia macam ni…

Perbezaan YAHUDI dan ZIONIS

:)
Yahudi

Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkanbangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.

Kitab Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub menurunkan bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkanmasyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.
Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan yang utama dalam agama Yahudi, dan Rabi adalah sebutan bagi mereka yang pakar dalam hal-hal keagamaan.

Zionis
Zionisme adalah sebuah gerakan politik kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Gerakan yang muncul di abad ke-19 ini semula ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina yang kala itu dikuasai Kekaisaran Ottoman (Khalifah Ustmaniah) Turki.
Zionisme merupakan gerakan Yahudi Internasional. Istilah zionis pertama kali dipakai oleh perintis kebudayaan Yahudi, Mathias Acher (1864-1937), dan gerakan ini diorganisasi oleh beberapa tokoh Yahudi antara lain Dr. Theodor Herzldan Dr. Chaim Weizmann. Dr. Theodor Herzl menyusun doktrin Zionisme sejak 1882 yang kemudian disistematisasikan dalam bukunya "Der Judenstaat" (Negara Yahudi) (1896). Doktrin ini dikonkritkan melalui Kongres Zionis Sedunia pertama diBaselSwiss, tahun 1897. Setelah berdirinya negara Israel pada tanggal 15 Mei1948, maka tujuan kaum zionis berubah menjadi pembela negara baru ini.
Rapat Dewan Umum PBB mengeluarkan Resolusi 3379 tanggal 10 Desember1975, yang menyamakan Zionisme dengan diskriminasi rasial. Akan tetapi pada 16 Desember 1991resolusi tersebut dicabut kembali.