Tweet

Nuffnang Ads

Friday, October 7

Bini-Biniku Gengster (2011) PPVRip

:)

FILE TO DOWNLOAD;-


http://adf.ly/locked/34HaJ - PART1


http://adf.ly/34HaI - PART2

Sunday, September 25

MACAM DI KK.~!!

:)                              


                                              Terjaga dari lena rasa bosan pun melanda
Ku pikir-pikir mau pigi mana tak kan perap saja
Lalu ku cuba telipon satu kawan
Mana tampat paling siok
asal jangan bikin mengantuk
Si kawan bilang bagus pigi seberang
Kota raya indah malam pun macam siang
Tapi sia ingat,disini lagi dekat
sepanjang malam lampu terang
lagi dekat kalau mau pulang
ulang 2x
Sia bilang mcm di kk
Ada di kk
semuanya macam di kk aramai
semuanya ada di sini
Si kawan bilang di sana lagi canggih
Bangunan tinggi² dan ramai orang putih
Tapi sia ingat disini lagi dekat
Cantik baitu kinabalu satu dunia pun tahu
ulang 2x
Sia bilang mcm di kk
Ada di kk
semuanya macam di kk aramai
semuanya ada di sini
Dan bila terasa rindu
Kau dan ku pigi Tanjung Aru
Duduk berjam-jam atas batu
melihat senja berlabuh..ohh…
ulang 6x
Sia bilang mcm di kk
Ada di kk
Semuanya macam di kk aramai
semuanya ada di sini

Tuesday, May 10

perang dah tamat - malique

:)
(Tun Dr. Mahathir - Intro)
The world now lives in fear
We are afraid of everything

(korus)
Alhamdulillah
Kita selamat
Kabus dah hilang
Perang dah tamat
Nyanyikan lagu
Damai dalam lena
Jangan buka mata
Realitinya sungguh berbeza

Berita yang ditunggu
Kini sedang tersebar
Seluruh umat manusia
Boleh tersenyum lebar
Perang sudah tamat
Terpampang di dada akhbar
Senjata dah dilucutkan
Malahan dibakar

Jalan dah dibuka
Bekalan dah dihantar
Pengawal sempadan bersalaman
Dan bergambar
Tiada lagi askar-askar luka
Main kejar-kejar
Kerna dunia tidak lagi perlukan pendekar

Bumi berhenti bergetar
Tak perlu rasa gentar
Tiang dah dipacakkan
Bendera berkibar
Yang sembunyi keluar
Dah bersinar di luar
Burung besi pulang
Yang sebenar legar-legar

Langit koyak dah ditampal
Tiada halilintar
Laut merah pudar
Jala kembali ditebar
Di desa bunga mekar
Di bandar bangunan tegar
Bunyi mercun
Bunga api gantikan bunyi bom dan mortar
Apakah benar?
Perang dah tamat

(ulang korus)

Perang sudah tamat
Kita jadi buta warna
Lihat kulit manusia
Semuanya sama saja
Pembunuhan
Permusuhan
Semua syak wasangka
Harus dihentikan
Berkuatkuasa serta merta

Piagam Madinah dihidup dan dijana
Semua agama Ibrahim aman hidup bersama
Perang cuma tinggal kata dalam kamus lama
Tak disebut
Tak diguna
Tak lagi dicari makna

Perang sudah bubar
Perang sudah bubar
Ganti sebiji peluru
Dapat sebatang cigar
Perang sudah bubar
Perang sudah bubar
Ganti sebatang senapang
Dapat sebiji gitar

Mereka kata tidak mungkin
Aku balas benar
Cuba tutup mata
Baca risalah diedar
Perang sudah tamat
Ku nyanyi separa sedar
Perang dah tamat
Maaf bukan cerita sebenar

[ulang korus]

(bridge)
Uthrul Horriyah
Auqifull Haq

Hari-hari tengok berita buruk jam lapan
Hari-hari tengok saudaraku berbunuhan
Bukankah mengambil nyawa itu kerja Tuhan
Bukan aku
Bukan kamu
Ajal Dia yang tentukan

Ada Torah
Zabur
Injil
Ada Quran
Kalau Iqra'
Tiada ibu-bayi mati berpelukan
Ada I-Ching
Ada Tipitaka
Ada Veda
Habis baca semua
Baru sedar kita tiada beza

Kita manusia
Lain nama dan fizikal
Persamaan utamanya kita akal
Biar haiwan saja bersifat territorial
Ok, hypothetical - tiada peta politikal

Saya orang aman
Saya bukan orang jahat
Saya benci perang
Saya rela bersahabat
Nyanyi lagu damai
Satu dunia ikut rapat
Sambil tunggu hari Osama dan Obama berjabat

(ulang korus 2x)

(Tun Dr. Mahathir - Outro)
War must therefore be made illegal






Layu - Malique

:)
Aku lihat layu dalam Melayu
Aku pasti bukan aku seorang saja yang nampak
Ada juga bercadang bertanya tuan punya
Tapi bercampur risau dengan tak tergamak
Nanti dikata tak bersyukur, dikata tak sedar diri
Jadi aku menyendiri, memerhati dan akhirnya mengakui
Yang kita sendiri
Membiarkan bunga raya melayu ke kanan
Dan dibiar bunga tak cantik mekar di kiri

Aku lihat layu dalam Melayu
Tanah air kita yang punya
Kita siram, kita baja tapi angin api kita lupa
Mereka merancang masa menjilat bangsa

13 harimau bertukar menjadi mangsa
Kita lupa nenek moyang kaya-raya
Jangan sekali-kali digadai harta-bendanya

Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu

Takkan Melayu hilang di dunia
Ya... tapi apa guna tak hilang di dunia
Kalau kewujudan tidak dirasa
Petah berbahasa kudrat tak berjasa
Orang berbudi kita hanya tahu merasa
Selalu lari bila dirapat
Selalu malu bila soalan diaju
Selalu segan memberi pendapat
Rela mengikut dari meneraju
Belum nyanyi sudah bersorak
Suka berjanji dalam borak
Bukan kata tak ada otak
Cuma tak berfikir di luar kotak

Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu

Aku jadi sayu
Bunga menangis dia mendayu
Mahu jadi cantik tetapi ragu
Aku merayu
Bangunlah semula hidup kembali
Jangan tunggu matahari mati
Cepatlah mekar sebelum terlerai

Perjuangan kita belum selesai

Perjuangan kita belum selesai

Perjuangan kita belum selesai


Tuesday, May 3

Rumah Hantu AmityVille

:)

Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York.

Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story.
Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror
Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.

Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” – “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.
Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
  • George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
  • Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
  • Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
  • Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
  • Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
  • George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
  • George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
  • Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
  • Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
  • Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
  • Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
  • Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
  • Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
  • George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.
George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka
Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.
Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu.
Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya “The Amityville Horror” dari “The Dunwich Horror” karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.

Thursday, April 21

Saykoji - Games On9

:)
dari pagi sampe malem
keyboard dan mouse aku pakem

keyboardku di tangan kiri
mouse di tangan kanan
berjam jam ku tak berdiri
mengatur serangan

shortcut keys ku hapal mati
teknik main aman
tiap hari kuberlatih
hadapi rintangan

log on id dan password
identifikasi masuk mirip paspor
ganti identitas bagaikan aktor
alliance atau horde siap melapor

ambil minuman sambil game di pause
main lama lama pasti jadi haus
tekan keyboard, goyangin mouse
online im in the house

hadapi tugas quest demi quest
jelajahi azeroth to be the best
hadapi teka teki ujian dan test
sampai bisa naik level dan pass

world of warcraft emang asik
atau balik ke warcraft klasik
pengen yang seru, perang-perangan
pilih main dota serang-serangan

chorus:
keyboardku di tangan kiri
mouse di tangan kanan
berjam jam ku tak berdiri
mengatur serangan

shortcut keys ku hapal mati
teknik main aman
tiap hari kuberlatih
hadapi rintangan

saatnya ngetes, main fps
nembak nembak ngilangin stress
left 4 dead, team fortress
half life dua atau gak cs

serang jarak dekat kalo mau
atau sniper bidik jarak jauh
dari atas gedung ati ati jatuh
kerjasama tim yang paling ampuh

lawan zombie pake shotgun
dimuntahin boomer is no fun
bangga kalo tank dirobohkan
awas nanti ada witch di pojokan

hindari smoker nanti disamber
di belokan ku disergap hunter
masuk gedung gelap rada angker
diserbu gerombolan zombie laper

keyboardku di tangan kiri
mouse di tangan kanan
berjam jam ku tak berdiri
mengatur serangan

shortcut keys ku hapal mati
teknik main aman
tiap hari kuberlatih
hadapi rintangan

dari pagi sampe malem
keyboard dan mouse aku pakem
nembak nembak dan berantem
berjam jampun adem ayem

tapi lagi asik sambil menggocek
tiba tiba internetku disconnect
langsung lirik modem mo ngecek
mati nyalain juga nggak ngefek

apa yang harus aku lakukan
di tengah main putus sambungan
cek forum server ada apaan
kenapa gue log out dadakan

Ternyata roll back server lagi
Baru bisa main besok pagi
Telat bangun pagi sakit hati
demi game online ku sabar menanti

*back to choruss

[lirik.pratama.us]

Cha Tae Hyun - Goodbye Bridge (HighWay Star)

:)
first time aku melihat lelaki menyanyi menggunakan topeng untuk menyanyi dan menjadi terkenal..
rupa2nya tanggapan saya silap.. hehehe.. sebenarnya bukan dia tidak ingin menjadi terkenal.. tetapi dia segan untuk menyanyikan irama troot yang ada di korea.. irama troot ini seperti irama lagu2 asli.. Bong Feel adalah nama yang digunakan lelaki bertopeng.. Dia ini menutup wajah yang sebenar kerana malu membawa lagu troot  kerana impian dan cita2nya adalah ingin menjadi seorang penyanyi Rock yang terkenal.. namun dengan pembawaan watak nya sebagai penyanyi bertopeng, telah membawa dia seorang yang terkenal dan seorang yang misteri kepada orang ramai.. akhirnya Bong Feel mengaku bahawa... dia menutup muka kerana malu.. Best jugak cerita ni aku tengok dah lama dah.. dalam box office lagi.. tapi ntah kenapa aku rindu nak dengar lagu ni.. hahaha... OST Highway Star (2007)... layan


                                           konsert selepas movie Highway Star ni meletup





                                         sedutan dari filem Highway Star (2007) OST Good bye Bdridge

Goodbye Bridge lyrics

:) 

ichason tari wiye
majimag ibyorul
suchinun paramedo
ma-umi hapawa
wae chapchido mothago soso
nunmulman hulligo isso

konaldon balkorumul
momchogo monghani
hurunun cho kangmurol powado
apumal obshi hulloman kago
naman hullo so-inne

konnol su opsullkora
saenggangman hago isso
mugo-un palkorum
cho taril gonnososo
myot bonul turabogo
kudaerul parabomyo
chapchido mothanun
pabo gatun na

ichason tari wi ggute
sororul pullobojiman
nomudo molli ttorochyoso andulline

charari munochyo boryo
sashinun konnol su optke
gasum apa
irwojil su omnun uriye sarang

konnol su opsullkora
saenggangman hago isso
mugo-un palkorum
cho taril gonnososo
myot bonul turabogo
kudaerul parabomyo
chapchido mothanun
pabo gatun na

ichason tari wi ggute
sororul pullobojiman
nomudo molli ttorochyoso andulline
charari munochyo boryo
sashinun konnol su optke
gasum apa
irwojil su omnun uriye sarang

Make Windows XP startup faster

:)

Steps

  1. 1
    Click on Start, then Run, and type "msconfig". Wait for a new window to pop up.

    Window XP Terminal Server

    Turn Windows XP into a Full Terminal Server. Instant Setup!
    XP.Terminal-Server.elusiva.com
  2. 2
    Look under the "BOOT.INI" tab. You will see a box labeled "Timeout:", and a numerical value. By default, it's 30, which means 30 seconds of wait time before boot. This can be changed, make it 3 seconds. (Note: if you have more than one operating system, this means the wait time to startup to the highlighted Operating System. Sometimes you might want a bit more than 3 seconds than you can opt 5 or 10 seconds)
  3. 3
    Delete The Temporary Files Periodically From Your Computer To Make The Applications Run Faster. Type %Temp% in the run dialog box by clicking on Start -> Run, and click on "OK". You will see an open folder with many files. Click on the Edit menu and click on Select all and then click on the File menu and select Delete. Note: Always confirm that the folder which is opened has a "temp" on the top of menu bar and the folder indicates that it is a temporary folder.
  4. 4
    Perform a Scandisk To See That Your Computer Hard Drive is in Healthy Condition and it helps Your Computer Run Faster
  5. 5
    Always Perform a Disk Defragmentation at least once in a month. Start the disk defragmentation from the system tools available in the accessories from the start menu. It takes a longer time and it is advised not to run any applications in the computer including the screen savers, while running disk defragmentation.

Hibernation

After doing all this, another method you can do is to allow the computer to hibernate. Hibernation closes and opens Windows faster than usual. However, Hibernation is a good long-term recommended solution, as it does save electricity.
  1. 1
    Go to Start->Control Panel->Power Options. Click on the Hibernate tab.
  2. 2
    Click on the box that says "Enable hibernation" to check it.
  3. 3
    Click on the Advanced tab and change the Power buttons options if you want to hibernate by pressing the sleep button or the power button. Otherwise, holding the Shift key while in the Turn Off Computer menu will give you the option to hibernate.
  4. 4
    Restart your computer every week or so to clean your computer.
The power can then be completely turned off, even at the socket so that no power is wasted.

Prefetch

  1. 1
    Simply browse to the windows folder (Ex: C:\Windows) and under there you would see the prefetch folder. Go into the prefetch folder and delete all the files (Beware! It should look like this c:\windows\prefetch). We need to edit a registry key to tweak it. Open regedit and browse to this key:

    I Loss 19 kgs & 35 inches

    What diets have you tried before? Change your life with Herbalife!
    myh3rbalif3.blogspot.com

    UX Design Shop

    Iterative UX Design Services Geared for Lean Startups
    www.dtelepathy.com

    Japan Blogger

    Random blogs about Japan Japan is exciting!
    yihsheng.blogspot.com
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management\PrefetchParameters
Under this key you should see a value named: EnablePrefetcher
It has 4 possible values:
0 - Disabled : The prefetch system is turned off.
1 - Application : The prefetch only caches applications.
2 - Boot : The prefetch only caches boot system files.
3 - All : The prefetch caches boot, and application files.
You need not to disable it entirely. This would actually make boot times *longer*. This is because this feature is also used to speed up the loading of boot files. That is why you should pick the number 2 option. It allows you to keep the advantage of caching system files, without continually clogging the system up with applications.
Set the value to 2 and reboot.
The 2nd time you boot it should boot much faster. Remember that, the side effect is that launching individual applications once windows has loaded will now be slightly slower.

make windows XP Shut Down Faster

:) hi all.. this tips for run winXP shut down faster
One of the biggest annoyances in Windows XP is waiting for what seems an eternity while it shuts down, so we have a couple of registry tweaks to help force Windows to shut down more quickly.
Usually what is happening is one or more applications is hanging up to 20 seconds (in the Registry all values are set to milliseconds) while the OS tries to shutdown. Before making any changes to the Registry it is highly advisable to create a backup.
The first thing we need to do is access the Registry by going to Start \ Run and type in “regedit” (no quotes) then click OK.
XP Run
Now with the Registry Editor open the first change we want to make is under HKEY_CURRENT_USER \ Control Panel \ Desktop scroll down to HungAppTimeout and change the default 5000 to 1000 then click OK.
Regedit 1
Then scroll down to WaitToKillAppTimeout from 20000 to 1000 then click OK.  Keep the Registry Editor open as we have 3 more values to change in two different sections.
Regedit 2
Next we are going to HKEY_LOCAL_MACHINE \ System \ CurrentControlSet \ Control and double click on WaitToKillServiceTimeout to 1000 then click OK.
Regedit 3
Finally, we need to navigate to HKEY_USERS \ DEFAULT \ Control Panel \ Desktop and change HungAppTimeout to 1000 and click OK.
Regedit 4
Then scroll down to WaitToKillAppTimeout to 1000 and click OK.
Regedit 5
While I am showing much lower timeout times in this post you might want to start with say 20000 to 10000 as some programs may be performing cleanup maintenance.  No matter what you change the values to, make sure they are uniform throughout each setting.

Saturday, April 16

Husin, Mon Dan Jin Pakai Toncit

:)                                   
                  mula-mula

         Zombie Kampung Pisang,

     Hantu kak Limah Balik Rumah,
          
                     Dan
                    
                     kini

   Husin, Mon Dan Jin Pakai Toncit



Friday, April 15

Lirik lagu Hayad - Pilihanku

:)

1
kau buatku bermimpi
auramu ku rasai
dekati dan dampingiku
jangan kau malu-malu

2
hatiku berkata
kau dan ku kan bersama
mari kita berkawan
jangan kau malu-malu

ulang 1,2

aku bukanlah lelaki terhebat
tapi ku rasa pasti kau kan dapat
seluruh jiwa dirimu untukku
yang pasti buat kamu gila bayang

andai kau terima sms dariku
jangan kau malu
luah isi hatimu
aku yang menanti
sanggupku merindu
riang di hati jadi pihanku

3
ku, kan jadi teman dalam hidupmu
ku yakin kisah kau dan aku
walau hujan dan panas mengganggu
kau jadi pilihanku

4
kau, kau yang sempurna dari hatiku
ku yakin kisah kau dan aku
walau hujan dan panas menggangu
kau jadi pilihanku

Berdua,
tidak semesti bercinta
ku tahu kau dan aku
bersama

ulang 3,4

jadi pilihanku, ohhhhh.
kau jadi pilihanku...


Monday, April 11

Misteri Bigfoot

:)

Makhluk itu tidak pernah ditemukan secara meyakinkan. Yang ada hanyalah cerita dan foto-foto kabur yang masih dipertanyakan keasliannya. Tapi mengapa mitos dan legenda mengenai makhluk serupa kera besar itu hadir mendalam di berbagai kebudayaan?

Makhluk besar berbulu yang berjalan seperti manusia itu disebut-sebut bersembunyi di hutan-hutan atau wilayah yang sulit kita jangkau. Di Amerika utara mereka disebut Bigfoot atau Sasquatch. Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.
Benarkah makhluk-makhluk itu ada di alam nyata? Seorang Sherpa tua di Himalaya pernah berkata, “Yeti itu ada di balik pikiran semua manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.”
Ada atau tidak, yang jelas banyak kebudayaan memiliki cerita tentang manusia berbulu. Penampakan mereka di Amerika Utara dan Asia sudah dibicarakan sejak awal tahun 1800-an. Walau sudah banyak cerita, foto, dan jejak kaki mereka, namun sejauh ini belum pernah ada bukti ilmiah bahwa mereka ada. Tidak pernah ditemukan kotorannya, tulang belulangnya, serta tubuhnya, hidup atau mati.
Laporan mengenai bigfoot yang pertama didokumentasikan adalah jejak yang ditemukan seorang pedagang Kanada tahun 1811. Nama bigfoot (kaki besar) kemudian dikenal luas setelah adanya laporan media mengenai jejak kaki besar yang ditemukan di Bluff Creek, California, tahun 1959. Sedangkan foto bigfoot paling terkenal diambil tahun 1967 walau masih diperdebatkan keasliannya.
Baru-baru ini, para pencari bigfoot seolah mendapat harapan baru ketika rambut bigfoot ditemukan penduduk Teslin di Yukon. Mereka mengklaim menemukan rambut tersebut di sekitar jejak-jejak besar yang ditinggalkan makhluk setinggi 3 meter, serupa manusia, yang terlihat di halaman rumah mereka awal bulan ini.
Para ahli genetik dari University of Alberta kemudian menguji DNA rambut itu untuk mencari tahu siapa pemiliknya. Para peneliti sesungguhnya menduga rambut itu berasal dari beruang atau bison yang umum dijumpai di Yukon. Namun bila yang ditemukan itu ternyata sesuatu yang baru, kita mungkin semakin dekat pada pengungkapan misteri bigfoot. Adapun hasil penelitian tersebut sudah diumumkan minggu lalu.
Namun itu nanti dulu. Apapun hasil penelitian Universitas Alberta, mitos mengenai bigfoot sepertinya tidak butuh fakta ilmiah untuk selalu menarik perhatian orang.
Mitos atau benar ada?
Bigfoot adalah sesuatu yang nyata bagi mereka yang mengaku pernah melihatnya. Tapi opini ini terbagi dua. Sebagian orang meyakini bigfoot sebagai makhluk berdarah daging, sementara lainnya – termasuk suku-suku asli di Amerika – mempercayainya sebagai makhluk halus yang menampakkan diri kepada manusia di saat terjadi kesusahan.
Ralph Gray Wolf, seorang anggota suku Indian Athapaska dari Alaska, mengatakan, sasquatch menampakkan diri untuk membantu kelompok yang sedang menghadapi masalah. Mereka membawa pesan perlunya suatu perubahan.
Hal yang sama juga ditemukan di Inggris, berkait dengan legenda yang sudah terdengar sejak berabad-abad. Dua tahun lalu beberapa peneliti mengadakan ekspedisi ke Danau Bolam, dekat Newcastle. Mereka menelusuri penampakan makhluk tinggi besar dan gelap yang didengung-dengungkan sejak 18 bulan sebelumnya. Pada suatu hari di tepian danau yang rimbun, enam orang dari kelompok itu akhirnya melihat apa yang mereka sebut sebagai Beast of Bolam.
“Apa yang mereka lihat bukanlah bigfoot atau sasquatch. Ia adalah sosok kabur di pepohonan, dan lebih mirip hantu daripada makhluk berdaging. Lagipula, andai makhluk itu berdaging, Inggris bukanlah tempat yang cocok bagi mereka,” kata Richard Freeman, dari Centre for Fortean Zoology, yang salah satu temannya menjadi saksi penampakan tersebut.
Hal itu membuatnya yakin, legenda-legenda mengenai bigfoot – juga Manusia Besar Kelabu dari Ben MacDhui di Skotlandia dan Raja Kelabu di Wales – sesungguhnya adalah makhluk paranormal. “Mereka bukan hantu atau jiwa makhluk yang sudah mati. Saya kira mereka lebih kompleks dari itu.”
Dalam perjalanannya sebagai pemburu monster profesional, Freeman telah berkelana di seluruh dunia mengumpulkan cerita dan petunjuk mengenai makhluk-makhluk misterius. Ia menemukan di banyak kebudayaan, ada type makhluk yang selalu muncul. Ia menyebutnya sebagai model umum monster internasional, yang di antaranya adalah naga beserta reptil raksasa lain, makhluk kera besar seperti sasquatch dan yeti, orang-orang kerdil seperti orang pendek dan kurcaci, burung raksasa, serta anjing dan kucing jadi-jadian.
“Mungkin monster-monster ini serupa dengan makhluk-makhluk yang ditemui leluhur kita. Persepsi leluhur mengenai makhluk itulah yang tersisa dalam pikiran kita. Nah, dalam kondisi tertentu, makhluk itu seolah muncul di hadapan kita.”
“Makhluk dalam pikiran itulah yang sebenarnya sering muncul. Bila kita mempercayai keberadaan sesuatu, maka apa yang kita lihat seringkali mewujud sebagai apa yang kita yakini,” kata Freeman.
Sebagai contoh, dalam percobaan di Loch Ness, para peneliti mengapungkan sebatang kayu di danau yang dikenal dihuni monster itu. Kayu diletakkan sore hari ketika sekelompok wisatawan berkunjung. Hasilnya, sebagian besar pengunjung yakin telah melihat Nessie, sang penghuni danau!
Orang-orang itu sepertinya sudah memiliki keyakinan tentang keberadaan monster, sehingga mudah bagi mereka mengatakan, “Saya melihat Nessie, atau bigfoot, atau Yeti,” ketika mereka melihat sesuatu.
Nah, mengenai penampakan sasquatch terakhir di Yukon, hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa bulu yang ditinggalkan sang monster ternyata adalah bulu bison. Tapi seperti kejadian-kejadian sebelumnya, cerita dan penampakan bigfoot diperkirakan bakal terus muncul. Pencarian akan terus berlangsung. Dan kebenaran mengenai keberadaannya akan tetap tersimpan di mata mereka yang pernah melihatnya.

Sunday, April 10

surat terakhir Mona Fendi

MONA FANDEY



AKU pernah melihat wajahnya di kaca tv pada sekitar awal
1990-an. Apa yang aku tahu dia seorang penyanyi pada masa
itu.
Tapi yang aku pelik mengapa orang yang tak boleh menyanyi
boleh bikin album. Bukan itu saja lagunya yang hingga kini aku
sendiri tak boleh ingat masuk dalam Muzik Muzik Muzik terbitan TV3. Minggu pertama masuk dah terkeluar.
Iras dan raut wajahnya macam 'jantan' memang aku tak boleh lupakan. Mungkin ramai lagi yang tak perasan dia sebagai penyanyi.
Tiba-tiba pada 1993 - namanya meletup dan menjadi sebutan
ramai. Bukan kerana lagunya menduduki carta lagu atau menang
pertandingan menyanyi - tetapi dikaitkan dengan pembunuhan ngeri.
Kalau sebut kes Mona Fandey dah ramai yang tahu siapa wanita
ini. Nama asalnya Maznah Ismail.
Dia bersama suaminya dan pembantu mereka ditahan kerana
dituduh membunuh Datuk Mazlan Idris, Ahli Dewan Undangan Negeri Pahang antara pukul 10 malam - tengah malam 13 Julai 1993 di sebuah rumah di Kampung Peruas Ulu Dong, Raub, Pahang.
Mona Fandey, suaminya Mohd Affandi Abdul Rahman, dan pembantu mereka Juraimi Hussin telah dibicara dan didapati bersalah oleh Mahkamah Tinggi Temerloh pada 1995.
Rayuan mereka kepada Lembaga Jumaah Pengampunan Negeri Pahang telah ditolak.
Mereka dihukum gantung hingga mati pada 6 hingga 6:30 pagi Jumaat 2 November 2001.
Aku sebut pasal Mona Fandey kerana pernah 'bersama' mereka
hampir setahun. Hari-hari tengok muka mereka.
Banyak kisah mereka yang ingin aku ceritakan. Mungkin dah ramai tahu dan mungkin juga ingin tahu.
Nanti aku sambung cerita lagi..................

MONA FENDI- EPISOD 2


NI LAA WAJAR ARWAH MONA FADEY...

NAMA sebenarnya Maznah binti Ismail. Asalnya dari Perlis. Dalam keterangannya di Mahkamah Tinggi Temerloh, Pahang ketika kesnya dibicarakan pada 1994, dia turut memperkenalkan dirinya sebagai Mona Fandey.
Mona juga memberitahu mahkamah bahawa dia seorang artis, ahli perniagaan dan bomoh serta bekas ketua cawangan sebuah parti politik.
Gaya dia memberi keterangan memang cukup dramatik - ada kala
serius, menangis dan ketawa.
Aku masih ingat bagaimana Mona Fandey menyanyi dalam mahkamah ketika memberitahu hakim bahawa dia seorang artis.
Lagunya Menangis Tak Berair Mata yang dipopularkan oleh Jamal
Abdillah. Nasib baik intronya saja. Kalau tidak...
Tapi aku hanya mampu tersenyum dan tiada siapa yang
berani ketawa. Bukan kerana takut ditegur hakim, tetapi bimbang Mona melenting.
Aku masih ingat ketika diberi tugasan membuat liputan kes Mona. Perasaan bercampur baur. Suka pun ada, takut pun ada.
Apa tidaknya, pasangan bomoh suami isteri ini dikatakan handal. Boleh 'buat' orang dengan merenung saja.
Sebab tu, masa buat liputan kes ini, aku banyak berzikir dan membca ayat suci al-Quran sebagai pendinding. Kata orang berjaga-jaga, akukan bakal menghadap mereka setiap hari.
Satu lagi pesanan jangan tenung muka mereka. Kalau mereka tenung, jangan pandang balik.
Tapi kadang kala kena tengok juga mereka sebab kandang orang kena tuduh dan tempat duduk media bertentangan. Bukan jauh pun, Adalah dalam lima kaki.
Aku kena tengok juga apa dia buat dalam kandang. Kena tulis tu sebab dalam mahkamah tak dibenarkan rakam gambar.
Lama kelamaan sudah biasa. Aku dan rakan lain tak 'takut' dengan Mona.
Alhamdullillah, tiada perkara buruk berlaku. Malah, kami 'berkawan' baik pula dengan mereka.
Tapi dalam percaya tak percaya - banyak peristiwa aneh berlaku
ketika kes ini. Yang ini tak dilaporkan media.
Ada yang sakit perut, kemalangan jalan raya, kereta rosak ketika hendak pergi ke tempat kejadian hingga peguambela dimasukkan ke hospital.
Berbalik pasal Mona Fandey, aku pun tak tahu macam mana dia dapat nama glamour ni. Kalau ada kebenaran masa tu, hendak juga aku temu ramah dia.
Aku ingat Mona tu nama mesra dia. Fandey tu kemungkinan panggilan pendek suami dia, Mohd Affendy Abdul Rahman. Gabungan itu, maka jadilah nama komersial - Mona Fandey.
Nama Mona Fandey sebenarnya berada di persada seni pada 1987 dengan kemunculan album - Diana I. Aku sendiri pun tak pernah tengok album tu.
Album sembilan lagu ini terbitan syarikatnya MFJ Productions Sdn Bhd dan pengedarnya Warnada Music.
Mona mempunyai strategi sendiri untuk melariskan album ini dengan mengadakan kuiz yang menawarkan hadiah wang tunai RM3,000. Aku rasa artis sekarang masih boleh pakai strategi ini. Tapi kalau tawar duit pun, kalau lagu tak menyengat orang tak akan beli. Buktinya album Mona ni.
Nak tahu soalan kuiz tu. Berapakah usia Mona ketika itu. Jawapan pilihan 27, 29 dan 31.
Soalan lain, tahun berapakah Mona mendapat gelaran Ratu Trengkas Melayu Malaysia - A. 60-an, B. 70-an dan C. 80-an. Di negeri manakah Mona dilahirkan - A. Kelantan, B. Perak dan C. Perlis.
Soalan lain - Berapa hari bulankah album pertama Mona dikeluarkan. A. 15.6.1987, B. 13.6.1987 dan C. 20.6.1987.
Soalan paling lawak. Siapakah nama suami Mona. A. Mohd Affandi Ab Rahman, B. Afandi Rahman dan C. Afendi Rahman. Kalau zaman ini aku rasa sesuai untuk kuiz album Anita Sarawak. Soalannya siapakah nama suami Kak Nita.
Album ini hanya meletup selepas kes Mona mendapat perhatian ramai. Bukan apa - orang nak dengar juga macam mana suara Mona ni.
Pada 1991, Mona menggemparkan dunia seni tanah air apabila keluar berita dengan tajuk - Artis miliki pulau persendirian.
Dalam laporan itu Mona mendakwa membeli sebuah pulau di selatan thailand. Fuh kayanya dia.
Laporan itu menyebut Mona Fandey dan suaminya, Affendy Abdul Rahman, menjadi artis pertama Malaysia yang memiliki sebuah pulau persendirian seluas 4,800 hektar yang hendak dimajukan sebagai pusat peranginan terbesar di rantau ini.
Mona dilaporkan membeli Pulau Oaks berhampiran Pulau Langkawi, Phuket dan Pattaya, dengan harga RM5.8 juta pada 1990.
Mona juga mendakwa gemar mengumpul kereta sehingga beliau dan suaminya memiliki lima BMW dari siri 3 hingga 7, Honda Prelude, Mercedes Benz, Jaguar, Trooper dan beberapa wagon.
Aku berhenti kat sini dulu. Nanti aku sambung. Bukan senang nak ingat kes hampir 12 tahun lalu. Nak kena korek balik nota.
MONA FANDEY- EPISOD 3





yg pompuan 2 laa mona fadey.. yg pakai cermin mata 2 laa pembantu die.. yg rambut cam pacak2 tuee suami mona fandey... hihih..

TARIKH 12 September 1994 - tidak mungkin dapat aku dilupakan
dalam hidup ini. Bukan apa, aku membuat liputan kes paling
sensasi pada abad ke-20
Pada hari itu di Mahkamah Tinggi Temerloh, Pahang, pasangan bomoh Maznah Ismail atau Mona Fandey, ketika itu berusia 38 tahun dan suaminya, Mohd Affendy Abdul Rahman, 37, serta pembantu mereka Juraimi Husin, 24, mula dibicarakan.
Mereka bertiga menghadapi tuduhan membunuh bekas Ahli Dewan Undangan Negeri kawasan Batu Talam, Allahyarham Datuk Idros @ Mohd Mazlan Idris di sebuah rumah tanpa nombor di Kampung Perusa, Ulu Dong, Raub, di antara jam 11 malam 2 Julai hingga 9.30 malam 13 Julai 1993.
Ketiga-tiganya dituduh mengikut Seksyen 302 Kanun Keseksaan yang dibaca bersama Seksyen 34 kanun yang sama, yang boleh membawa hukuman gantung sampai mati jika sabit kesalahannya.
Kes ini juga mempunyai sejarah tersendiri apabila menjadi
perbicaraan terakhir menggunakan khidmat juri di Malaysia. Selepas itu sistem juri dalam membuat keputusan perbicaraan dihapuskan. .
Kes yang pada awalnya boleh diselesaikan dalam tempoh sebulan berlarutan hingga sembilan bulan.
Kes itu didengar di hadapan Hakim Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur, Datuk Mokhtar Sidin.
Mohd Affendy dan Juraimi ditahan di Penjara Pudu, manakala Mona di Penjara Kajang, sebelum dibawa ke lokap Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Temerloh.
Kes itu dibicarakan di Mahkamah Tinggi Temerloh selepas lapan bulan Hakim Mahkamah Tengah Temerloh, Jalaludin Saleh yang bertindak sebagai majistret dalam siasatan awal kes berkenaan, memerintahkan supaya kes itu dibicara di Mahkamah Tinggi pada 18 Disember 1993. Kes itu dibawa ke Mahkamah Tinggi selepas mendapati keterangan pendakwa mencukupi untuk mendakwa mereka bertiga terhadap tuduhan dengan niat bersama membunuh Mazlan.
Siasatan awal kes itu dijalankan selama 17 hari di Mahkamah Majistret Raub, mulai 26 Oktober 1993. Pendakwaraya hanya memanggil 70 saksi untuk memberi keterangan dalam itu dan menawarkan 86 saksi lain kepada penguambela tertuduh.
Dalam siasatan awal juga 295 barang kes, termasuk pelbagai jenis senjata serta barang kemas, dikemukakan kepada mahkamah.
Dalam siasatan awal, Mona dan Nor Affendy dibela oleh Gulam Mustapha Nadar Ali Khan sementara Juraimi pula diwakili R V Lingam.
Mayat Allahyarham Mazlan dijumpai dalam keadaan terpotong kepada 18 bahagian, tertanam di bawah sebuah stor di sebuah rumah tidak bernombor di Kampung Peruas, Hulu Dong, pada 22 Julai 1993.
Kali terakhir Allahyarham Mazlan dilihat ialah pada jam 9.30 malam 2 Julai 1993. Laporan mengenai kehilangan Mazlan dibuat di Balai Polis Raub pada 18 Julai 1993 oleh bekas Ketua Umno Bahagian Raub, Datuk Zuki Kamaluddin, selepas Allahyarham tidak muncul dalam beberapa majlis rasmi di Pahang, sejak 3 Julai 1993.
Pasangan suami isteri itu ditahan di Balai Polis Wangsa Maju, dekat Kuala Lumpur pada 20 Julai 1993 manakala Juraimi ditangkap tiga hari selepas itu.
Panjang lagi ceritanya. Banyak lagi aku nak kongsi dengan anda semua. 
by  ; web zone atack :
http://www.cakap.net/index.php?showtopic=2040

KAMARIAH AHMAD MENULIS
AKU mulakan tulisan ini dengan nama Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Mengasihani. Hatiku kian sebak hanya kerana Allah Maha Esa Maha Mengetahui. Kenapa? Mengapa? Kerana Allah SWT yang menentukan segala-galanya.
Surat terakhir Mona Fandey
Sebelum ini aku tidak pernah mengerti apakah yang dikatakan bahagia. Aku bertanya kepada teman. Ada yang mendefinisinya sebagai suatu keadaan perasaan. Ya, gembira satu perasaan.
Ada pula orang kata, gembira tidak mengisi atau menepati makna bahagia. Namun, aku pasti ia suatu keluarbiasaan. Tetapi, dapatkah merasainya?
Akhirnya aku menemuinya, aku berasa sungguh bahagia, tiada kata-kata untuk diungkapkan. Bahagia ini datang menerpa jiwaku dengan tiba-tiba. Saat itu aku di dalam Masjid Nabawi di Madinah.
Pertama kali aku melangkah masuk ke masjid nan suci itu. Masjid menempatkan makam kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW, junjungan kita. (Ketika itu aku mengerjakan umrah pada 2008. Tahun berikutnya, dengan izin Allah SWT aku dapat menunaikan haji, Alhamdulillah).
Aku masih ingat lagi saat-saat itu. Pada masa itu, aku sebak, sedih bercampur. Ya, rasa ‘bahagia’ atau rasa yang menerjah kalbu. Dengan air mata, aku menadah tangan mengucapkan syukur ke hadrat Ilahi. Ya Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, aku datang dari jauh dan mendirikan solat di Masjid Nabawi.
Di Madinah yang menyaksikan pengorbanan dan perjuangan junjungan besar kita untuk menyelamatkan kita daripada kejahilan. Aku berasa hampir dengan-Mu, Ya Allah. Di benakku, aku menghitung hari seterusnya berpeluang mendirikan solat di Masjidil Haram di Makkah pula, dengan izin-Nya. Pasti perasaan bahagia ini berulang-ulang selama aku di tanah suci.
Sebagai manusia yang mempunyai perasaan, pengalaman duniawi menjamah jiwaku. Menjalankan tugas sebagai wartawan mahkamah menemukanku dengan hamba-hamba-Nya yang tersisih daripada masyarakat. Setiap hari aku melihat pemandangan yang akan mengecutkan jiwa kecil.
Saban hari aku melihat tertuduh diberkas dan diganding untuk dihadapkan ke muka pengadilan. Mereka akan mendapat hukuman kerana melanggar undang-undang jenayah dan sivil.
Di tanah suci, ingatanku kembali kepada mereka, terutama sepasang suami isteri. Dan, hati terdetik, jikalau pasangan suami isteri itu tahu kebesaran Allah. Sedarkah mereka akibat perbuatan yang akan menerima azab Allah kelak. Azab-azab yang diulang-ulang dalam firman Allah dan hadis Rasul. Hatiku mengeluh, sekiranya mereka mengingati Allah SWT semua ini tidak akan berlaku.
Tetapi, ustaz pernah mengajar, tidak perlu kata ‘kalaulah’ kerana semua yang berlaku itu satu ketentuan Allah SWT. Aku menghadiahkan al-Fatihah kepada kedua-duanya. Ya Allah ampunkan mereka berdua, doaku untuk mereka di masjid suci itu. Umum tahu siapakah pasangan yang meninggalkan nama.
Nama sebagaimana? Nama yang dirujuk sebagai kes-kes jenayah dalam pengajian bidang guaman? Rentetan hidup pasangan ini menjadi bualan waktu itu. Mereka pergi sebagai manusia yang dikenali kerana jenayah dilakukan. Tetapi adakah orang yang terfikir untuk ambil kisah mengapa jenayah sedemikian terjadi?
Mengimbas pengalaman lama, lebih lima bulan aku dan rakan-rakan wartawan membuat liputan kes perbicaraan pasangan ini di Mahkamah Tinggi Temerloh, sekitar tahun 1994/95. Isterinya mesra dengan nama Mona Fandey. Suaminya, Mohd. Affandi Abdul Rahman. Kedua-duanya menyara hidup dengan mendakwa sebagai bomoh.
Mereka diberkas dan dibicarakan atas tuduhan membunuh Allahyarham Datuk Mazlan Idris yang pada masa itu wakil rakyat negeri Pahang. Satu pembunuhan yang teramat kejam.
Aku tidak ingin mengungkit kembali fakta yang dibentangkan dalam kes mereka. Hanya untuk membawa pembaca mengenangkan arwah Mona Fandey. Dia seorang wanita ayu. Mona Fandey seperti wanita lain juga. Dia ada impian untuk berjaya dalam hidup. Salah satu impiannya ingin jadi penyanyi.
Mona Fandey seorang isteri yang sangat mencintai suaminya. Dia meluahkan perasaan hatinya dalam nota autograf yang aku ambil daripadanya dan kini tersimpan sebagai khazanah peribadi. Bunyinya ringkas:
“Saya ingin hidup dan mati bersama suamiku.”
Ya, dia mencapai keinginannya itu. Dia mati bersama-sama suaminya. Mereka berdua dihukum gantung sampai mati atas kesalahan membunuh di bawah jenayah berat undang-undang Seksyen 302 Kanun Keseksaan.
Sepanjang pasangan itu dibicarakan, mahkamah penuh sesak. Pada satu ketika timbul kejadian mistik yang sehingga sekarang jadi persoalan tanpa jawapan. Pada suatu pagi kes mereka, tiba giliran doktor forensik yang bedah siasat anggota mayat mangsa yang mati dalam keadaan ngeri dikerat-kerat 18.
Hadirin di mahkamah senyap sunyi. Cerita doktor terasa ngeri, seram remang bulu roma. Tidak semena-mena kedengaran bunyi ‘keruk-keruk’. Para hadirin memandang sesama sendiri.
Dada akhbar esoknya memaparkan bermacam versi yang kebanyakannya mengatakan satu bunyi menakutkan. Tetapi Utusan Malaysia melaporkan berita eksklusif. Pada petang itu, aku memperoleh maklumat daripada sumber bahawa ia adalah bunyi itik-itik jawa Mona Fandey yang mati beragan (kelaparan) di Kampung Hulu Dong, Raub.
Seorang wartawan wanita pula yang menemui Mona Fandey di lokap untuk bertanya resolusi tahun baharu, pada malamnya dikatakan mengigau menghempas muka ke lantai simen tandas hinggakan pipi dan bibir berdarah.
Aku masih ingat, Mona Fandey memberi amaran kepada wartawan supaya tidak menokok tambah apa yang dikatakannya pada masa dia bersama-sama suami dan pembantunya, Juraimi Husin dibawa menaiki trak untuk balik ke Penjara Kajang. Hukuman mati sudah dijatuhkan.
“Saya nak senyum.” Itu kata-kata akhir Mona Fandey kepadaku apabila ditanya apa yang akan dibuatnya menghabiskan sisa-sisa waktu di penjara. Manakala Mohd. Affandi pula kata, dia hendak beramal ibadat dan Juraimi mengatakan dia hendak mengaji al-Quran.
Semasa itu, fikiranku terasa berat. Mona Fandey kata dia nak senyum? Kata-katanya mengandungi amaran pula supaya tidak tokok tambah. Sepanjang perjalanan balik ke ibu pejabat Utusan, aku tidak berhenti berfikir. Apabila sampai di pejabat, aku cerita kepada Ketua Pengarang ketika itu dan beberapa editor yang memberi pandangan berbeza mengenai kata-kata Mona Fandey.
Seorang editor berpandangan, ada sesuatu yang ‘tak kena’ pada wanita ini. Namun aku jawab, tidak. Kata-kata Mona Fandey dalam maknanya. Aku beri hujah bahawa simboliknya dia pasrah nasib yang telah menimpa dirinya.
Keesokannya, keluar tajuk besar Utusan Malaysia, “Saya nak senyum.” Waktu itu akhbar Utusan Malaysia laris macam goreng pisang panas. Apabila dikenangkan, aku pun rasa nak senyum. Kenapa? Akhbar berbahasa Cina turut mengambil kesempatan memaparkan gambar-gambar yang dikatakan seolah-olah mendewakan wanita ini.
Hal ini berlaku di peringkat dia hadir perbicaraan di mahkamah. Aku masih ingat bagaimana dia menonjolkan diri dengan keterampilan berpakaian kemas bermacam fesyen pada setiap hari. Jelas dia seorang wanita yang mempunyai cita rasa tinggi kepada kemewahan.
Cita-cita yang tidak kesampaian Mona Fandey untuk menjadi penyanyi. Dalam ceritanya kepada hakim, Mona Fandey mendakwa ketika pegawai polis menyoal siasat, dia minta untuk menyanyi.
Dalam filem Hindustan, katanya, orang tidak jemu menonton sebab hero bercinta menyanyi, putus cinta menyanyi, masak di dapur menyanyi dan mengiring orang mati pun menyanyi. Apa yang menariknya, Mona Fandey meminta izin hakim agar dibenarkan dia menyanyi sebuah lagu dalam mahkamah.
Hakim bijaksana tidak membenarkan. Jika dibenarkan pasti gempar mahkamah jadi pentas hiburan. Aku berdoa kepada Allah SWT untuk mengampunkan dosa semua hamba-Nya dan diberi taufik serta hidayah kepada yang masih terpesong.
Bahagia menjelma apabila kita dapat merasai keesaan-Nya. Kebahagiaan yang abadi. Semoga Allah mencucuri rahmat kepada ketiga-ketiga hamba-Nya ini.

Tanda- tanda Kiamat

:)
 Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”.

Lalu Nabi saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”.

H.R Muslimi

Keterangan:
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
  1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
  2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
  3. Dabbah-Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.
  4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.
  5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
  6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
  7. Gempa bumi di Timur.. Bisa jadi ini mengacu kepada gempa di China, Tsunami di Aceh.
  8. Gempa bumi di Barat. Bisa jadi ini akan terjadi di daerah Mexico, Argentina, Brazilia dan negara-negara Amerika Latin
  9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.. Kemungkinan kasus longsor di Mesir sebagai pembukanya.
  10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. (Apa ini bahaya Nuklir?)
Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahawa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya”.

Sejarah terjadi perang sampit


Peristiwa Sampit ini menjadi sebuah kota yang digambarkan begitu menakutkan karena pertikaian etnis (ane katakan di sini "pertikaian etnis" murni...tidak ada faktor SARA lainnya).
Masyarakat Dayak adalah masyarakat tradisional yang memegang teguh harkat dan harga diri.
Sejak "peradaban" masuk ke dalam kehidupan mereka, budaya "kekerasan" yang dahulu secara turun-temurun mulai ditinggalkan.
Gambaran kasar tentang orang dayak secara umum, Orang Dayak adalah masyarakat tradisional dan mempunyai sifat pemalu terhadap
pendatang. Tidak jarang ane jumpai masyarakat Dayak yang lari bersembunyi dan hanya berani mengintip dari balik papan dinding rumahnya bila melihat orang asing datang mendekat.

Namun, masyarakat Dayak mempunyai sistem kekerabatan dan persatuan yang kuat antar masyarakat Dayak di seluruh pulau Kalimantan (termasuk Dayak di wilayah Malaysia).

Kenapa orang Dayak jadi beringas terhadap etnis Madura..?????

Banyak sebab yang membuat mereka seakan melupakan asazi manusia, baik sebab langsung maupun tidak langsung.
Masyarakat Dayak di Sampit seperti selalu "terdesak" dan selalu mengalah dan memang mereka lebih suka memilih mengalah.
Dari kasus pelarangan menambang intan di atas "tanah adat" mereka sendiri karena dituduh tidak memiliki izin penambangan, sampai kampung mereka harus berkali-kali berpindah karena harus mengalah dari para penebang kayu yang terus mendesak mereka makin ke dalam hutan. Sayangnya, kondisi ini diperburuk lagi oleh ketidakadilan hukum yang seakan tidak mampu menjerat pelanggar hukum yang menempatkan masyarakat Dayak menjadi korban kasus tersebut. Tidak sedikit kasus pembunuhan orang dayak (sebagian besar
disebabkan oleh aksi premanisme Dayak-Madura) yang merugikan masyarakat Dayak karena tersangka (kebetulan orang Madura) tidak bisa ditangkap oleh aparat yang "katanya" penegak hukum.

Dalam keseharian Masyarakat Dayak, kehidupan mereka ternyata jauh dari anggapan kita yang mengira bahwa mereka itu beringas. Mereka ternyata sangat pemalu, menerima para pendatang, dan tetap menjaga keutuhan masyarakatnya baik religi dan ritual mereka. Mereka tidak pernah mengganggu para penebang kayu yang mendesak mereka untuk terus mengalah. Mereka tidak pernah
menentang anggota masyarakatnya yang ingin masuk agama yang dibawa oleh orang-orang pendatang. Mereka dengan ringan-tangan membantu masyarakat sekitarnya. Mereka tidak pernah membawa mandau, sumpit, ataupun panah ke dalam kota Sampit untuk "petantang-petenteng".

Etnis madura yang juga punya latar belakang budaya "kekerasan" ternyata menurut masyarakat Dayak dianggap tidak mampu untuk beradaptasi (mengingat mereka sebagai "pendatang"). Sering terjadi kasus pelanggaran "tanah larangan" orang Dayak oleh penebang kayu yang kebetulan didominasi oleh orang Madura. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu "perang antar etnis Dayak-Madura".

Dayak dikenal berilmu tinggi hingga bisa membedakan suku Madura dengan suku-suku lainnya, yang jelas suku-suku lainnya luput dari "serangan beringas" orang Dayak.
Banyak yang mengaitkan peristiwa-peristiwa aneh selama "perang" tersebut dengan kepercayaan animisme Dayak (Kaharingan). Banyak
bukan saja masyarakat dayak Sampit yang berada di sana, tetapi juga ada 5 suku besar Dayak lainnya dari beberapa propinsi di pulau Kalimantan . Bayangkan, masyarakat Dayak yang sebelumnya bukan masyarakat mayoritas di sana, saat terjadi "perang" jumlah mereka berlipat ganda.
Dari riwayat budaya Dayak, kalau 6 suku tersebut sudah berkumpul, berarti
PERANG BESAR...!!

Pengungsian besar-besaran masyarakat suku lain (selain Dayak dan Madura) hanya dikarenakan rasa ngeri melihat "perang" dan lumpuhnya perekonomian
Sampit.
(Dayak) tidak menyerang orang (madura) yang sempat bersembunyi di dalam Masjid atau Gereja.

meski pada intinya suku Madura seperti sangat merasa berkuasa di sana..dan sempat ingin mengganti nama menjadi Sampang 2 (salah satu kota besar di Madura)


Seorang pemuda bersenjata mandau duduk tepekur di trotoar jalan, di
Depan Hotel Putra Sampit, Kotawaringain Timur, Kalimantan Tengah
(Kalteng). Mandau di tangannya masih meneteskan darah. Matanya tampak
berkaca-kaca, dan sesekali ia sesenggukan. Ahmad, pemuda beretnis
Banjar yang kebetulan rumahnya dekat dengan trotoar jalan itu,
memberanikan diri menghampiri.

Ahmad bertanya dalam bahasa Melayu, ternyata pemuda yang sedang
menangis itu tidak mengerti. Ia tak lain adalah warga Dayak pedalaman.
Lalu, terjadilah dialog dalam bahasa daerah. "Kenapa Anda menangis,"
tanya Ahmad. "Bagaimana tidak, saya telah melakukan pembunuhan," jawab
pemuda Dayak itu. Pemuda Dayak itu lantas nyerocos, kalau mengingat
pembunuhan yang dilakukannya, ia merasa kasihan pada warga Madura.
Tapi jika mengingat kelakuan etnis asal pulau garam itu, akunya, rasa
kasihannya menjadi hilang.

Pemuda itu hanyalah salah satu dari ratusan pemuda Dayak yangmelakukan penyerangan ke Sampit. Menurut budayawan Dayak Kalteng,Gimong Awan, memang banyak di antara warga Dayak yang mengikuti'peperangan' itu adalah pemuda berusia di bawah 30 tahun. Penyesalan setelah membunuh itu muncul, duga Gimong, karena telah habisnya
pengaruh 'isian' yang dilakukan oleh orang sakti Suku Dayak. Para
pemuda itu, sambungnya, kebanyakan adalah pemuda lugu yang tidak
jarang juga pengangguran.

Seperti disaksikan oleh banyak warga Sampit, sebelum melakukanpenyerangan, beberapa subsuku Dayak memang malakukan ritual. WargaDayak yang ikut ritual itu setelah diisi, kulitnya dicoba disayat satu per satu. Apabila ada yang luka, berarti ia tidak berbakat untuk mendapatkan 'kekebalan'. Bagi yang digores tidak berdarah, maka ia lulus sebagai inti dari pasukan perang Dayak."Isian itu dilakukan seperti di Pencak Silat semacam Satria Nusantara," ujarnya. Selepas 'isian' habis, tambahnya, mungkin mereka baru menyadari bahwa pembunuhan yang dilakukannya itu dilarang oleh agama yang mereka anut.Tapi, apa yang membuat suku Dayak di Kalteng begitu kalap dalam menghadapi warga Madura? Hampir semua warga dan tokoh Dayak yang ditemui Republika menunjuk perilaku kebanyakan etnis Madura sebagai penyebabnya. H Charles Badarudin, seorang tokoh Dayak di Palangkaraya menceritakan kelakuan warga Madura banyak yang tidak mencerminkan peribahasa "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung". Ia mencontohkan salah satunya dalam soal tanah.Banyak warga Madura yang baru datang ke Kalteng meminjam tanah kepada warga Dayak. Di atas tanah itu kemudian dibangun rumah, atau kadang ditanami sayur mayur. Status tanah itu sebenarnya tetap pinjaman,warga Dayak tak menarik sewa. Setelah beberapa tahun, tanah itu pun diminta karena suatu keperluan. Tapi, bukan tanah yang dikembalikan,namun celurit yang justru dikeluarkan. "Ketika ditunjukkan surat kepemilikan tanah, orang Madura bilang, kamu punya suratnya, saya punya tanahnya," ujar Charles, yang mengaku kemenakan pahlawan Kalteng, Tjilik Riwut.Kasus seperti itu dinilai warga Dayak terlalu sering terjadi. Bukan hanya itu, tak jarang terjadi pembunuhan yang dilakukan warga Madura,namun aparat hanya menangkap sebentar kemudian melepasnya. 'Kenakalan'semacam itu tidak hanya terjadi di perkotaan. Sebagai pendatang, warga Madura juga berani masuk ke daerah pedalaman, seperti wilayah pertambangan. "Ada untungnya orang Madura mengungsi. Saya jadi aman dari perampokan," tutur Surti, pendatang dari Jawa yang tinggal didaerah pertambangan bersama suaminya.Di bidang ekonomi, warga Madura pun menguasai hampir semua sektor.Warga lokal hampir selalu kalah bersaing dalam memperebutkan lahan usaha. Di pelabuhan misalnya, sulit bagi etnis lain untuk menjadi buruh kasar sekalipun, tanpa restu oreng Madura. Konon, yang masuk kelahan mereka tanpa restu, bisa dibunuh.Dominasi di bidang ekonomi itu tampak jelas, karena setelah orang Madura dipaksa mengungsi, warga Sampit dan Palangkaraya kesulitan mencari sembilan kebutuhan pokok (sembako). Pasalnya, tak ada lagi pedagang eceran, karena semuanya mengungsi.Akumulasi permasalahan itu menjadikan warga Dayak sakit hati.Kejadian, 18 Februari 2001 hanyalah pemicu terjadinya perang besar-besaran. Pada hari itu terjadi pembunuhan terhadap empat orang keluarga Matayo di Sampit. Itu membuat marah warga Madura. Mereka mencari pembunuhnya yang diduga bersembunyi di rumah Timil, seorang warga Dayak. Mereka mengepung rumah keluarga Timil itu. Dalam situasi panas itu, apalagi warga Dayak dari rumah Timil keluar juga memegang mandau, aparat kepolisian datang. Mereka kemudian menangkap 38 tersangka dari suku Dayak yang diduga melakukan pembunuhan terhadap keluarga Matayo.Puas? Ternyata belum. Warga Madura tetap melampiaskan kemarahannya.Mereka mendatangi rumah Sengan, warga Dayak yang masih ada hubungan darah dengan Timil. Mereka bahkan membakar rumah itu. Naas bagi Timil.Dia bersama anak dan cucunya tewas terpanggang. Kemarahan warga Madura belum berhenti. Hari itu, mereka setidaknya melakukan pembakaran terhadap 14 rumah dan 10 kendaraan bermotor. Sampai esok harinya>(19/02), warga Madura menguasai kota Sampit. Mereka memburu warga Dayak. Mereka keliling kota dengan membawa clurit, baik dengan jalan kaki maupun memakai kendaraan bermotor. Ada beberapa spanduk yang dipasang, di antaranya "Sampit, kota Sampang II".Tiga orang Dayak tewas dalam insiden ini. Pengungsian warga Dayak,Jawa, Banjar, dan Tionghoa mulai terjadi. Rumah jabatan bupati Kotawaringin Timur mulai dipadati pengungsi. Ribuan orang mengungsi ke Jawa dengan KM Binaiya. Entah siapa yang mengontak, mulai 20 Februari 2001, warga Dayak dari luar kota Sampit, termasuk dari pedalaman,menyerbu Sampit. Pertempuran sengit pun terjadi. Warga Madura keteter.Warga Dayak membakar dan merusak rumah warga Madura. Penghuninya pun diburu. Pemenggalan kepala mulai banyak terjadi. Warga Dayak ganti menguasai kota.Esoknya (21/2), perburuan Dayak masih terjadi. Malah wilayah pencarian kian meluas, keluar dari kota Sampit. Sementara perlawanan warga keturunan Madura kian melemah. Mereka lebih memilih mengungsi, atau lari ke hutan. Kantor Pemda setempat menjadi pilihan pengungsian yang dipandang paling aman. Hari-hari berikutnya, langkah 'pembersihan'masih terjadi. Baru pada Rabu (28/2) situasi berangsur tenang, meski tetap saja ada aksi pembakaran di sana sini. Pun, jejak kerusuhan berupa mayat --sebagian besar tanpa kepala-- masih berserakan disungai-sungai. Bau anyir mayat menyengat hidung.Warga Sampit meyakini korban tewas tanpa kepala mencapai lebih dari 1.000 orang. Dalam budaya Dayak memang dikenal istilah ngayau,eksekusi dengan memenggal kepala lawan. "Budaya itu sebenarnya telah dihentikan dengan adanya perjanjian Tumbang Anoy (letaknya kira-kira 300 KM timur Palangkaraya) pada 1884," ungkap Gimong.Dalam sejarah Dayak pun, kata dia, jarang sekali ada ngayau yang mencapai angka ratusan atau bahkan ribuan. Tapi, ujar Gimong, pernah ada satu ngayau besar-besaran sebelum peradaban Islam menyentuh Kalimantan. "Kejadian itu disebut Asang Paking Pakang," tuturnya.Dalam kejadian itu, warga Dayak di hulu sungai-sungai besar menyerang secara besar-besaran warga Dayak di hilir sungai. "Beribu-ribu pasukan Dayak hulu, seperti tikus, melakukan penyerangan," kisah Gimong."Dayak hulu merasa kelakuan Dayak hilir sudah keterlaluan. Mereka sakit hati karena banyak anggota kelompok mereka yang dikayau."Dalam penyerangan itu, tak peduli anak-anak atau perempuan, di- kayau.Asang memang berarti pembunuhan berskala besar. Ketemu perahu,dihancurkan. Dapat ternak juga di sikat. Bahkan, dapat kuburan pun mereka bongkar dan hancurkan. Melihat pola dan jumlah korban dalam tragedi terakhir di Sampit, Gimong menilai mirip dengan Asang Paking Pakang. "Tragedi Sampit adalah Asang Paking Pakang jilid dua,"katanya. Tapi, dalam pandangannya, kejadian itu adalah kemunduran 100 tahun bagi suku Dayak. thonthowi djauhari

http://www.4shared.com/video/53ZCzu1b/Sampit_DAYAK_vs_MADURA_.html 
video yang mengerikan dalam perang ni~ T_T