Tweet

Nuffnang Ads

Tuesday, May 10

perang dah tamat - malique

:)
(Tun Dr. Mahathir - Intro)
The world now lives in fear
We are afraid of everything

(korus)
Alhamdulillah
Kita selamat
Kabus dah hilang
Perang dah tamat
Nyanyikan lagu
Damai dalam lena
Jangan buka mata
Realitinya sungguh berbeza

Berita yang ditunggu
Kini sedang tersebar
Seluruh umat manusia
Boleh tersenyum lebar
Perang sudah tamat
Terpampang di dada akhbar
Senjata dah dilucutkan
Malahan dibakar

Jalan dah dibuka
Bekalan dah dihantar
Pengawal sempadan bersalaman
Dan bergambar
Tiada lagi askar-askar luka
Main kejar-kejar
Kerna dunia tidak lagi perlukan pendekar

Bumi berhenti bergetar
Tak perlu rasa gentar
Tiang dah dipacakkan
Bendera berkibar
Yang sembunyi keluar
Dah bersinar di luar
Burung besi pulang
Yang sebenar legar-legar

Langit koyak dah ditampal
Tiada halilintar
Laut merah pudar
Jala kembali ditebar
Di desa bunga mekar
Di bandar bangunan tegar
Bunyi mercun
Bunga api gantikan bunyi bom dan mortar
Apakah benar?
Perang dah tamat

(ulang korus)

Perang sudah tamat
Kita jadi buta warna
Lihat kulit manusia
Semuanya sama saja
Pembunuhan
Permusuhan
Semua syak wasangka
Harus dihentikan
Berkuatkuasa serta merta

Piagam Madinah dihidup dan dijana
Semua agama Ibrahim aman hidup bersama
Perang cuma tinggal kata dalam kamus lama
Tak disebut
Tak diguna
Tak lagi dicari makna

Perang sudah bubar
Perang sudah bubar
Ganti sebiji peluru
Dapat sebatang cigar
Perang sudah bubar
Perang sudah bubar
Ganti sebatang senapang
Dapat sebiji gitar

Mereka kata tidak mungkin
Aku balas benar
Cuba tutup mata
Baca risalah diedar
Perang sudah tamat
Ku nyanyi separa sedar
Perang dah tamat
Maaf bukan cerita sebenar

[ulang korus]

(bridge)
Uthrul Horriyah
Auqifull Haq

Hari-hari tengok berita buruk jam lapan
Hari-hari tengok saudaraku berbunuhan
Bukankah mengambil nyawa itu kerja Tuhan
Bukan aku
Bukan kamu
Ajal Dia yang tentukan

Ada Torah
Zabur
Injil
Ada Quran
Kalau Iqra'
Tiada ibu-bayi mati berpelukan
Ada I-Ching
Ada Tipitaka
Ada Veda
Habis baca semua
Baru sedar kita tiada beza

Kita manusia
Lain nama dan fizikal
Persamaan utamanya kita akal
Biar haiwan saja bersifat territorial
Ok, hypothetical - tiada peta politikal

Saya orang aman
Saya bukan orang jahat
Saya benci perang
Saya rela bersahabat
Nyanyi lagu damai
Satu dunia ikut rapat
Sambil tunggu hari Osama dan Obama berjabat

(ulang korus 2x)

(Tun Dr. Mahathir - Outro)
War must therefore be made illegal






Layu - Malique

:)
Aku lihat layu dalam Melayu
Aku pasti bukan aku seorang saja yang nampak
Ada juga bercadang bertanya tuan punya
Tapi bercampur risau dengan tak tergamak
Nanti dikata tak bersyukur, dikata tak sedar diri
Jadi aku menyendiri, memerhati dan akhirnya mengakui
Yang kita sendiri
Membiarkan bunga raya melayu ke kanan
Dan dibiar bunga tak cantik mekar di kiri

Aku lihat layu dalam Melayu
Tanah air kita yang punya
Kita siram, kita baja tapi angin api kita lupa
Mereka merancang masa menjilat bangsa

13 harimau bertukar menjadi mangsa
Kita lupa nenek moyang kaya-raya
Jangan sekali-kali digadai harta-bendanya

Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu

Takkan Melayu hilang di dunia
Ya... tapi apa guna tak hilang di dunia
Kalau kewujudan tidak dirasa
Petah berbahasa kudrat tak berjasa
Orang berbudi kita hanya tahu merasa
Selalu lari bila dirapat
Selalu malu bila soalan diaju
Selalu segan memberi pendapat
Rela mengikut dari meneraju
Belum nyanyi sudah bersorak
Suka berjanji dalam borak
Bukan kata tak ada otak
Cuma tak berfikir di luar kotak

Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu

Aku jadi sayu
Bunga menangis dia mendayu
Mahu jadi cantik tetapi ragu
Aku merayu
Bangunlah semula hidup kembali
Jangan tunggu matahari mati
Cepatlah mekar sebelum terlerai

Perjuangan kita belum selesai

Perjuangan kita belum selesai

Perjuangan kita belum selesai


Tuesday, May 3

Rumah Hantu AmityVille

:)

Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York.

Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story.
Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror
Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.

Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” – “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.
Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
  • George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
  • Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
  • Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
  • Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
  • Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
  • George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
  • George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
  • Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
  • Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
  • Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
  • Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
  • Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
  • Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
  • George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.
George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka
Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.
Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu.
Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya “The Amityville Horror” dari “The Dunwich Horror” karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.